SUMEDANG – Sudah lebih dari satu tahun Pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia. Kini Pandemi semakin hari kian mereda, aktivitas seperti halnya dalam kegiatan belajar mengajar kini mulai dibuka meski secara terbatas.
Beberapa metode pembelajaran dilakukan secara daring dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), para guru atau pengajar pun tetap dituntut untuk lebih kreatif agar terciptanya metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Keberadaaan dan dukungan orang tua dalam mendampingi anak saat sedang belajar di rumah sangat dibutuhkan agar anak bisa belajar dengan baik dan benar. Selain itu belajar secara daring yang didampingi oleh orang tua juga secara tidak langsung dapat membantu peran guru atau pengajar dalam mempraktikkan metode pembelajaran yang telah diberikan.
Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) baru-baru ini menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi dan mendukung Siswa dan pengajar dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan pada anak-anak, diantaranya yakni Lomba, Mewarnai, 3M dan menggunting.
“Lombanya sudah dilaksanakan mulai tanggal 18 -30 Oktober lalu secara bertahap di lembaga Paud masing-masing. Alhamdulillah kemarin terpilih 6 terbaik melaksanakan final kemudian dilakukan seleksi lagi untuk Enam besar Lomba 3 M, Mewarnai, menggunting, bagi siswa kemudaian lomba cipta gerak dan lagu bagi Himpaudi Kecamatan.” tutur Ketua Himpaudi Kabupaten Sumedang Hj. Euis Nurfaridah, S.Pd.,M.Pd Kamis (11/11/2021)
Ia mengungkapkan beberapa Lomba ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, inovasi dan juga keterampilan di masa pandemi dalam memberikan pembelajaran bagi anak-anak didiknya.
“Harapan dari kegiatan tersebut mudah-mudahan baik pendidik maupun peserta didik bisa termotivasi kembali untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka setelah hampir dua tahun kita melaksanakan pembelajaran secara virtual atau BDR”. Ujarnya.
Masih kata Euis, sekarang menjelang pembelajaran tatap muka terbatas ini mudah-mudahan mereka kembali antusias untuk mengikuti dan termotivasi untuk peserta didik maupun guru, juga sebagai evaluasi karena sekarang sudah menjelang tahun ajaran baru semester pertama sudah hampir berakhir, juga sebagai ajang evaluasi apakah selama BDR ada peningkatan atau tidak.
“Karena BDR kan orang tua yang banyak mendampingi anak selain guru, seperti pesan pak Kadis semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah, anak-anak dapat sekolah dimana saja, jadi selama dua tahun terakhir kita memang tidak bisa belajar tatap muka mudah-mudahan sekarang bisa kembali dan kembali termotivasi,” jelas dia.