Asah Kreativitas Pengajar di Masa Pandemi, Himpudi Sumedang Gelar Berbagai Lomba

Wawancara Ketua Himpaudi Kabupaten Sumedang Hj. Euis Nurfaridah, S.Pd.,M.Pd Kamis (11/11/2021)

SUMEDANG – Sudah lebih dari satu tahun Pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia. Kini Pandemi semakin hari kian mereda, aktivitas  seperti halnya dalam kegiatan belajar mengajar kini mulai dibuka meski secara terbatas.

Beberapa metode pembelajaran dilakukan secara daring dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), para guru atau pengajar pun tetap dituntut untuk lebih kreatif agar terciptanya metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Banner Iklan bjb

Keberadaaan dan dukungan orang tua dalam mendampingi anak saat sedang belajar di rumah sangat dibutuhkan agar anak bisa belajar dengan baik dan benar. Selain itu belajar secara daring yang didampingi oleh orang tua juga secara tidak langsung dapat membantu peran guru atau pengajar dalam mempraktikkan metode pembelajaran yang telah diberikan.

 Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) baru-baru ini menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi dan mendukung  Siswa dan pengajar dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan pada anak-anak, diantaranya yakni Lomba, Mewarnai, 3M dan menggunting.

“Lombanya sudah dilaksanakan mulai  tanggal 18 -30 Oktober lalu secara bertahap di lembaga Paud masing-masing. Alhamdulillah kemarin terpilih 6 terbaik melaksanakan final kemudian dilakukan seleksi lagi  untuk Enam besar Lomba 3 M, Mewarnai,  menggunting, bagi  siswa kemudaian  lomba  cipta  gerak  dan lagu bagi  Himpaudi  Kecamatan.” tutur Ketua Himpaudi Kabupaten Sumedang Hj. Euis Nurfaridah, S.Pd.,M.Pd Kamis (11/11/2021)

Ia mengungkapkan beberapa Lomba ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, inovasi dan juga keterampilan di masa pandemi dalam memberikan pembelajaran bagi anak-anak didiknya.

“Harapan  dari  kegiatan tersebut mudah-mudahan baik pendidik maupun peserta didik bisa termotivasi  kembali untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka setelah hampir dua tahun kita melaksanakan pembelajaran secara  virtual  atau BDR”. Ujarnya.

Masih kata Euis, sekarang menjelang pembelajaran tatap muka terbatas ini mudah-mudahan mereka  kembali antusias untuk mengikuti dan  termotivasi untuk peserta didik  maupun guru, juga sebagai evaluasi karena sekarang sudah menjelang tahun ajaran baru semester pertama sudah hampir berakhir, juga sebagai ajang evaluasi apakah selama BDR ada peningkatan atau tidak.

“Karena BDR  kan  orang tua yang  banyak mendampingi anak selain guru, seperti pesan pak Kadis semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah, anak-anak dapat sekolah dimana saja, jadi selama dua tahun terakhir kita memang tidak  bisa  belajar tatap muka  mudah-mudahan sekarang bisa kembali dan kembali termotivasi,” jelas dia.