IBER.online – Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir – Erwan Setiawan mengikuti rapat umum pemegang saham Perumda Bank Sumedang dan Pemegang Saham Luar Biasa PT. Kampur Makmur (Perseroda), di Gedung Negara Sumedang, Kamis (25/2/2021).
Rapat dihadiri Sekretaris Daerah Sumedang Herman Suryatman, Asisten Pembangunan Ekonomi dan para kepala SKPD. Kemudian Dewan Pengawas Perumda BPR Bank Sumedang, Direksi PT. Kampung Makmur beserta tamu undangan lainnya
Direktur Bank Sumedang Yanti Krisyana Dewi menyampaikan, 2020 merupakan tahun yang kurang menggembirakan seiring berlangsungnya pandemi Covid-19 di awal tahun tersebut.
Menurutnya, Bank Sumedang sudah memprediksi Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2020, jauh panggang dari api.
“Namun demikian, kita tidak melakukan perubahan anggaran, tetapi mengatur dan menguatkan strategi. Capaian menurut evaluasi dari OJK, Bank Sumedang menempati 11 bank dengan peningkatan aset, kredit yang diberikan dan dana pihak ke tiga di atas rata-rata capaian industri di Jawa Barat,” ungkapnya.
Berbagai capaian tersebut, kata yanti, tidak terlepas dari reformasi rencana dan program dari berbagai perspektif dalam mewujudkan visi Bank Sumedang menjadi handal dan terpercaya.
Pengelolaan Bank Sumedang tidak terlepas dari 4 perspektif. Pertama, pada perspektif finansial, diperoleh keuntungan dengan pertumbuhan laba naik 2.7% dari laba tahun lalu, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah menjadi sebesar Rp6.67milyar dengan harapan dapat meningkatkan kemanfaatan yang optimal.
Ke dua, pada perspektif konsumen, Bank Sumedang mengambil sikap secepat mungkin. Yanti mengatakan, krisis yang sedang berlangsung telah memaksa untuk menggeser cara kerja. Dari cara-cara normal menjadi ekstra-normal. Dari cara-cara kerja biasa menjadi kerja luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart shortcut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.
Ke tiga, pada perspektif usaha internal, meningkatkan kemanfaatan bank sebagai agent of depelovment, memberdayakan UMKM dengan launching produk K-Bandang sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi bagi Debitur terdampak Covid-19.
Kemudian, melakukan praktek usaha terbaik menggabungkan 2 proses bisnis penyaluran kredit antara produktif dan konsumtif berpenghasilan tetap, mencapai efisiensi yang tercermin dari ratio BOPO sebesar 72.70% dan angka Capital Adequacy Ratio atau Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum sebesar 36.31%. Hal itu tidak terlepas dari dukungan pemilik, yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam memenuhi penyertaan modalnya.
Yanti menuturkan, Bank Sumedang juga bertanggungjawab terhadap sosial dan lingkungan yang kita kenal dengan CSR atau Corporate Social Responsibility dengan anggaran setiap tahunnya sebesar 3% dari laba. Agar hal tersebut efektif dan efisien, pihaknya terus memperbaiki target sasaran, meningkatkan sinergi antar program dan melakukan evaluasi.
“Saya mengajak kita semua untuk mewujudkan lompatan-lompatan kemajuan, bahwa Bank Sumedang mampu menjadi salah satu kekuatan BPR di Jawa Barat, bahkan secara Nasional,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Dony, dirinya mengungkapkan, semua pihak dapat terus bertumbuh meski dalam kondisi keterpurukan akibat pandemi dan berharap Bank Sumedang dan PT Kampung Makmur, untuk bisa saling bersinergi untuk mewujudkan Sumedang bisa bersaing dengan Daerah lain dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat Sumedang.