PPKM Darurat, Ketua LAKUMHAM DPC PKB Sumedang Apresiasi Penangguhan PTM

SUMEDANG – Pemerintah resmi menetapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli.

Kebijakan yang diambil untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 tersebut lantas berdampak pada sektor pendidikan yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Banner Iklan bjb

Berdasarkan SKB 4 dan juga instruksi Menteri Dalam Negeri sebelumnya, PTM Terbatas rencananya akan terus berjalan di awal tahun ajaran baru, yakni di Juli 2021. Sekolah-sekolah diwajibkan menyiapkan opsi PTM, kecuali sekolah di daerah dengan lonjakan kasus yang tinggi.

Namun, dengan hadirnya PPKM Darurat, semua sekolah di Pulau Jawa dan Bali harus kembali menunda PTM terbatas. Pembalajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi pilihan di situasi darurat ini.

“Pembelajaran dilakukan secara daring, online. Tentunya kami
sangat mendukung dan mengapresiasi karena hal itu sesuai dengan kondisi PPKM Darurat sampai 20 Juli nanti”. ungkap Ketua Lakumham DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Sumedang Jandri Ginting, SH.,MM.,MH saat dihubungi, Selasa (13/7).

Menurutnya, kembali menunda PTM di Jawa dan Bali merupakan arahan pemerintah pusat yang sudah tertuang dalam poin kedua keputusan PPKM Darurat tersebut. Artinya secara jelas sekolah-sekolah di 7 provinsi memang harus ditutup sementara. Padahal persiapan hingga uji coba PTM sudah banyak dijalankan.

Ia meminta kebijakan pembelajaran pada masa pandemi dengan konteks perkembangan pandemi dan kebutuhan pembelajaran”. imbuhnya.

Jandri Ginting mengatakan prinsip penyelenggaraan pendidikan selama pamdemi adalah kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama.

Dalam penetapan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan, maka harus mempertimbangkan tumbuh kembang dan hak anak selama pandemi juga. Mengingat, peningkatan kasus saat ini sangat berisiko besar pada anak dan guru.

Lebih lanjut, penindaan PTM tersebut tidak berlaku untuk semua daerah di Indonesia. Selain Jawa dan Bali, provinsi atau daerah lain dengan jumlah kasus yang masih terkendali bisa menerapkan SKB 4 Menteri. Sebab setiap daerah memiliki situasi penyebaran virus yang berbeda.

Ketua Lakumham DPC PKB Sumedang ini menilai keputusan PPKM Darurat sekaligus menunda PTM memang perlu dilakukan. Pasalnya, situasi pandemi di Jawa dan Bali sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak boleh memaksakan pemberlakuan PTM.

“Memeng setiap warga negara juga punya hak, termasuk anak-anak untuk pendidikan. Tetapi hak anak untuk hidup dan hak anak untuk dilindungi dari marah bahaya ini tentunya diatas haknya untuk pendidikan,” jelasnya.

Sektor pendidikan yang terdampak masih terus berjalan meski tantangannya sangat berat.
Negara tetap memenuhi komitmennya untuk menjamin dan melindungi hak-hak anak baik kesehatan maupun pendidikan. Sehingga kebijakan ditengah pandemi,” Pungkas Jandri Ginting

Seperti diketahui rencananya tahun ajaran baru termasuk kabupaten Sumedang akan dimulai pembelajaran tatap muka terbatas namun seiring dengan melonjaknya kasus terokonfirmasi Covid-19 maka hybrid learning kembali ditangguhkan.
Hal itu disampaikan kepala dinas pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin baru-baru ini.

Kadisdik menyampaikan karena situasi
Covid-19 masih meningkat maka PTM diatangguhkan.

“Kepada seluruh warga Kabupaten Sumedang,
sebagaimana yang kita ketahui kami semua sudah merencanakan anak-anak kita peserta didik di Kabupaten Sumedang akan masuk sekolah yang kami sebut dengan pembelajaran tatap Muka terbatas namun demikian bapak dan ibu sekalian bahwa situasi darurat Covid -19 dikabpaten Sumedang saat ini sedang meningkat oleh sebab itu dengan segala hormat bapak dan ibu sekalian demi kebaikan anak-anak kita pembelajaran tatap muka terbatas disekolah untuk sementara kami tangguhkan insyaallah dalam waktu dekat kami akan membahas dan mempertimbangkannya.” Jelas Kadis dalam siarannya

Ia meminta orangtua murid supaya tetap menjaga dan membimbing dan tetap menjalakan Prokes.

“Bapak ibu sekalian mari terus bimbing anak anak kita bimbing tetap belajar dirumah demi kebaikan bersama. Mari kita jaga kita perketat protokol kesekatan agar covid 19 ini segera menurun segera landay bahkan segera hilang.” Harapnya.